4 Perbedaan Haji dan Umroh
3 Februari 2023 63x Religi

Perbedaan Haji dan Umroh
Perbedaan Haji dan Umroh
Haji dan umroh merupakan ibadah yang hampir sama, yakni sama-sama melakukan ibadah di Baitullah dan hanya diwajibkan bagi orang-orang yang mampu. Akan tetapi, secara mendasar, haji dan umroh jelaslah ibadah yang berbeda.
Berikut ini penjelasan perbedaan haji dan umroh, rukun, syarat, hal yang wajib dalam haji dan umroh dan hal-hal yang membatalkan haji dan umroh. Yuk simak di bawah ini!
Baca juga : Keutamaan Melaksanakan Ibadah Haji dan Umroh di Bulan Ramadhan
perbedaan haji dan umroh :
A. Pengertian Haji dan Umroh
Ibadah haji merupakan mengunjungi Baitullah (Ka’bah) di tanah suci Makkah untuk melakukan ibadah dengan syarat-syarat tertentu. Ibadah haji juga merupakan salah satu rukun islam, yaitu wajib dikerjakan bagi seorang muslim yang mampu baik laki-laki maupun perempuan yang sudah memenuhi syarat tertentu.
Sementara itu, pengertian ibadah umroh merupakan berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memenuhi segala syarat-syaratnya dan waktu tertentu seperti menunaikan ibadah haji.
Setelah mengetahui pengertian haji dan umroh, kita akan membahas beberapa perbedaan haji dan umroh, mari simak beberapa poin yang ada di bawah!
1. Rukun Ibadah
Pebedaan haji dan umroh yang pertama ialah dilihat dari rukun ibadahnya, rukun ibadah haji ialah niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sa’i, dan memotong rambut. Sedangkan rukun ibadah umroh tidak ada rukun wukuf di padang Arafah.
Dengan adanya rukun di dalam ibadah ini juga menjadi syarat sah nya ibadah yang dikerjakan. Hal tersebut berlaku juga pada ibadah haji dan ibadah umroh.
2. Waktu Pelaksanaannya
Perbedaan haji dan umroh yang kedua ialah waktu pelaksanaannya. Umumnya ibadah haji dilaksanakan mulai bulan Syawal hingga hari raya Idul Adha. Hal demikian juga dijelaskan di dalam hadits riawayat bukhori yang dijelaskan oleh Abdullah bin Umar, “Bulan-bulan haji adalah Syawal, Zul Qa’dah, dan 10 hari (pertama) Zulhijjah.” (HR. Bukhori).
Sedangkan ibadah umroh bisa dilakukan tanpa adanya keterikatan oleh waktu, artinya umroh dapat dilaksanakan kapanpun atau bisa dilakukan sepanjang tahun.
3. Hukum Ibadah
Perbedaan haji dan umroh selanjutnya ialah hukum ibadahnya. Hukum ibadah haji ialah wajib melaksanakannya bagi yang mampu dan sudah memenuhi syarat tertentu. Hal tersebut sudah di jelaskan di dalam firman Allah SWT :
Artinya: ”Menunaikan ibadah haji adalah kewajiban terhadap Allah, yaitu bagi mereka yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari kewajiban ini, maka sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Maha Kaya yang tidak memerlukan sesuatu apapun dari semesta alam.”(QS. Ali Imron: 97).
Sedangkan untuk hukum ibadah umroh ialah sunnah. Ibadah umroh bisa dinilai sebagai ibadah penyempurna yang semestinya dilakukan umat islam. Akan tetapi, hukum ibadah umroh juga mempunyai perbedaan pendapat.
Pada Mazhab Hanafi dan Maliki, ibadah umroh hukumnya sunnah. Sedangkan Mazhab Syafi’i dan Hambali ibadah umroh mempunyai hukum wajib.
Dalam Jabir bin ‘Abdillah ra, beliau menjelaskan bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang wajib atau sunnah bagi umat islam untuk melaksanakan ibadah umroh. Rasulullah SAW kemudian menjawab, “ Tidak. Jika kau berumroh maka itu lebih baik.”(HR. Tirmidzi).
B. Syarat Sah Haji dan Umroh
Syarat sah yang harus dipenuhi oleh jamaah haji maupun umroh, yakni :
- Islam
- Mampu
- Berakal
- Baligh
- Ada Bekal
- Merdeka, juga aman pada perjalanannya
Didalam hal ini tidak ada perbedaan yang mutlak antara haji dan umroh.
C. Hal Yang Wajib Dalam Haji dan Umroh
Hal yang wajib merupakan rangkaian ritual manasik sebagaimana tidak membatalkan haji dan umroh apabila ditinggalkan, akan tetapi wajib diganti dengan denda.
Wajib haji ada 5 (lima), yakni :
- Niat ihram dari miqat (batas area yang telah ditentukan menyesuaikan daerah asal jamaah ataupun umroh)
- Menginap di Muzdalifah
- Menginap di Madinah
- Tawaf wada’ (perpisahan) serta melempar jumroh
- Adapun wajib umroh ada 2 (dua), yakni :
- Niat ihram dari miqat
- Menjauhi larangan-larangan ihram
D. Di bawah ini adalah penjelasan hal-hal yang haram dilakukan dan membatalkan haji dan umroh, yuk simak!
Larangan yang membatalkan haji dan umroh :
- Sengaja meninggalkan rukun haji dan umroh
- Bersetubuh dengan istri
Larangan yang tidak membatalkan haji dan umroh, tetapi wajib membayar denda :
- Memakai pakaian yang berjahit bagi laki-laki
- Memotong atau mencabut rambut atau bulu-bulu
- Memotong kuku
- Memakai wangi-wangian
- Membunuh binatang buruan atau menyakitinya, kecuali binatang yang membahayakan
Larangan yang tidak membatalkan haji dan umroh, tetapi menggugurkan pahala haji dan umroh :
- Bercumbu rayu
- Berbuat fasik
- Berdebat
- Berkelahi
- Mengeluarkan kata-kata kotor dan sejenisnya
Demikian pembahasan tentang perbedaan haji dan umroh, syarat, rukun, dan penjelasan lainnya semoga bermanfaat dan bisa membantu para pembaca untuk mengetahui perbedaan di antara kedua ibadah yang dikerjakan di tanah suci Makkah.
Baca juga : 8 Keutamaan melaksanakan Ibadah Umroh
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
-
Hotline
(021) 89528218 -
Whatsapp
081250002390 -
Messenger
Safari Mabrur Indonesia -
Email
[email protected]